MAKALAH
PAHAM-PAHAM BARU YANG MEMENGARUHI KESADARAN DAN
PERGERAKAN BANGSA INDONESIA
![]() |
Disusun
oleh :
Ø DEWI SARTIKA
Ø NURHASIAH
Ø AFRIANI MULYADI
Ø NURYUDI
Ø TAMIR SAEFUL BAHRI
Ø M. MUKTAR ARIS
Kelas
: XI IPS 3
SMA NEGERI 16 KAB. TANGERANG
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat taufik dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Paham-Paham Baru yang Memengaruhi Kesadaran
dan Pergerakan Baangsa Indonesia”. Penulis mengucapkan terima kasih kepada guru
bidang studi sejarah, yaitu Bapak Syafrizalman, S.Pd, juga kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan dan partisipasi, baik moril maupun materil dalam
pembuatan makalah ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
pelajaran sejarah. Selain itu, makalah ini juga dibuat sebagai suatu kajian
terhadap pemahaman pembaca mengenai paham-paham
baru menuju pergerakan Indonesia, dengan materi antara lain
kemunculan Nasionalisme di Indonesia, perwujudan paham
dalam arti Liberalisme, latar belakang dan penganjur sosialisme, kondisi yang
memengaruhi terciptanya demokrasi, dan arti mengenai paham Pan-Islamisme.
Penulis juga menyadari bahwa didalam
penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan. Seperti kata pepatah “Tak ada
gading yang tak retak” yang berarti bahwa sesuatu itu tidak ada yang sempurna.
Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan masukan dan kritik yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Penulis,
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.........................................................................................
B.
Rumusan Masalah....................................................................................
C.
Tujuan.......................................................................................................
D.
Manfaat....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A.
Kemunculan
Nasionalisme di Indonesia..................................................
B.
Perwujudan
Paham Dalam Arti Liberalisme............................................
C.
Latar
Belakang dan Penganjur Sosialisme...............................................
D.
Kondiri
yang Memengaruhi Terciptanya Demokrasi........................... ....
E.
Arti
Mengenai Paham Pan-Islamisme......................................................
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan...............................................................................................
B.
Saran.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Salah satu alasan mengapa
kolonialisme dan imperialisme sangat kuat berada di tanah jajahan adalah karena alasan perdagangan. Disamping agar penjajah
bisa mengeruk kekayaan negara terjajah, juga mereka ingin menjadikan negara
jajahan sebagai tempat pemasaran bagi hasil-hasil produksi industri yang
dikerjakan di negerinya. Sikap-sikap ekspansif seperti inilah yang mendorong
bangsa Spanyol, Portugis, Belanda, Inggris, dan Rusia untuk melakukan
penjajahan. Namun, setelah bertahun-tahun bahkan
berabad-abad dilanda
oleh penindasan, pemerasan, perampokan, pemerkosaan hak atas hidup secara
materil dan moril, bangsa-bangsa terjajah serentak mereka bangun.
Bangsa-bangsa terjajah di Asia, Afrika dan Amerika tampil
memekik ”merdeka” ”Usir bangsa kolonis dan imperialis dari negeri kita!”
Mengapa mereka berontak setelah sekian abad seolah-olah terlelap dalam seribu kepahitan
yang melilitnya? Ada sejumlah alasan yang bisa dikemukakan. Tetapi yang jelas
bahwa dasar dari seluruh gerakan nasionalisme dan pergerakan kemerdekaan di
negeri-negeri terjajah itu karena pengaruh langsung dan tidak langsung dari beberapa
paham baru yang berkembang di Eropa dan menyebar ke negeri-negeri jajahan.
Pada modul ini, kita akan membahas faham-faham baru
tersebut seperti Nasionalisme, Liberalisme, Demokrasi, Sosialisme dan
Pan-Islamisme.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang
diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
1.
Bagaimana
kemunculan Nasionalisme di Indonesia?
2.
Bagaimana
perwujudan paham dalam arti Liberalisme?
3.
Apa
latar belakang dan penganjur sosialisme?
4.
Apa
saja kondiri yang memengaruhi terciptanya demokrasi?
5.
Bagaimana
arti mengenai paham Pan-Islamisme?
C.
Tujuan
Berdasarkan permasalahan
diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan
kemunculan Nasionalisme di Indonesia
2. Mendeskripsikan
perwujudan paham dalam arti Liberalisme
3. Mendeskripsikan
latar belakang dan penganjur sosialisme
4. Mendeskripsikan
kondisi yang memengaruhi terciptanya demokrasi
5. Mendeskripsikan
arti mengenai paham Pan-Islamisme
D. Manfaat
Makalah ini memiliki
manfaat sebagai berikut.
1. Bagi
siswa, makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran untuk mengetahui paham-paham baru yang memengaruhi kesadaran dan
pergerakan bangsa Indonesia.
2. Bagi
guru, makalah ini dapat digunakan sebagai sumber bahan tambahan dalam proses
belajar mengajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kemunculan
Nasionalisme di Indonesia
Nasionalisme adalah paham yang memandang bahwa
kelompok-kelompok di suatu bangsa memiliki kesamaan budaya, bahasa, wilayah,
cita-cita dan tujuan.
Tokoh nasionalisme adalah Joseph Ernest Renan, Otto
Bpuer, Hans Kohn, dan Louis Sneyde. Hans Kohn berpendapat nasionalisme adalah
kesetiaan tertinggi individu yang diserahkan kepada bangsa dan negaranya.
Munculnya nasionalisme dipengaruhi oleh:
a) Magna Charta 1215 di Inggris yang kemudian menjadi akar
demokrasi,
b) Adanya
Piagam Bill of Right 1689 di Inggris
c) Revolusi Prancis yang menumbuhkan demokrasi dan
nasionalisme yang tercermin dalam semboyan Revolusi “Liberte, Egalite, Fraternite”
yang berkembang diseluruh Eropa.
d) Pengaruh pemikiran dari Renaissance.
Sejak abad 19 dan abad
20 muncul benih-benih nasionalisme pada bangsa Asia Afrika khususnya Indonesia. Faktor-faktor yang
mempengaruhi munculnya nasionalisme :
1)
Faktor
dari dalam (internal)
a. Kenangan kejayaan masa lampau
Bangsa-bangsa Asia dan Afrika sudah pernah mengalami masa
kejayaan sebelum masuk dan berkembangnya imperialisme dan kolonialisme barat.
Bangsa India, Indonesia, Mesir, dan Persia pernah mengalami masa kejayaan
sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Kejayaan masa lampau mendorong
semangat untuk melepaskan diri dari penjajahan. Bagi Indonesia
kenangan kejayaan masa lampau tampak dengan adanya kenangan akan kejayaan pada
masa kerajaan Majapahit dan Sriwijaya. Dimana pada masa Majapahit, mereka mampu
menguasai daerah seluruh nusantara, sedangkan masa Sriwijaya mampu berkuasa di
lautan karena maritimnya yang kuat.
b. Perasaan senasib dan sepenanggungan akibat penderitaan
dan kesengsaraan masa penjajahan
Penjajahan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa
terhadap bangsa Asia, Afrikamengakibatkan mereka hidup miskin dan menderita
sehingga mereka ingin menentang imperialisme barat.
c. Munculnya golongan cendekiawan
Perkembangan pendidikan menyebabkan munculnya golongan
cendekiawan baik hasil dari pendidikan barat maupun pendidikan Indonesia sendiri.
Mereka menjadi penggerak dan pemimpin munculnya organisasi
pergerakan nasional Indonesia yang selanjutnya berjuang untuk melawan
penjajahan.
d. Paham nasionalisme yang
berkembang dalam bidang politik, sosial ekonomi, dan kebudayaan
Dalam bidang politik, tampak dengan upaya gerakan nasionalis menyuarakan
aspirasi masyarakat pribumi yang telah hidup dalam penindasan dan penyelewengan
hak asasi manusia. Mereka ingin menghancurkan kekuasaan asing/kolonial dari
Indonesia.
Dalam bidang ekonomi, tampak dengan adanya usaha penghapusan eksploitasi
ekonomi asing. Tujuannya untuk membentuk masyarakat yang bebas dari
kesengsaraan dan kemelaratan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa
Indonesia.
Dalam bidang budaya, tampak dengan upaya untuk melindungi, memperbaiki dan
mengembalikan budaya bangsa Indonesia yang hampir punah karena masuknya budaya
asing di Indonesia. Para nasionalis berusaha untuk memperhatikan dan menjaga
serta menumbuhkan kebudayaan asli bangsa Indonesia.
2)
Faktor
dari luar (eksternal)
a. Kemenangan Jepang atas Rusia (1905)
1904-1905 Jepang melawan Rusia dan tentara Jepang
berhasil mengalahkan Rusia. Hal ini dikarenakan, modernisasi yang dilakukan
jepang yang telah membawa kemajuan pesat dalam berbagai bidang bahkan dalam
bidang militer. Awalnya dengan kekuatan yang dimiliki tersebut Jepang mampu
melawan Korea tetapi kemudian dia melanjutkan ke Manchuria dan beberapa daerah
di Rusia. Keberhasilan Jepang melawan Rusia inilah yang mendorong
lahirnya semangat bangsa-bangsa Asia Afrika mulai bangkit melawan bangsa asing
di negerinya.
b. Perkembangan Nasionalisme di Berbagai Negara
a) Pergerakan Kebangsaan India
India untuk menghadapi Inggris membentuk organisasi
kebangsaan dengan nama ”All India National Congres”. Tokohnya, Mahatma Gandhi,
Pandit Jawaharlal Nehru, B.G. Tilak,dsb. Mahatma Gandhi memiliki dasar
perjuangan :
1.
Ahimsa (dilarang membunuh) yaitu gerakan anti peperangan
2.
Hartal, merupakan gerakan dalam bentuk asli tanpa berbuat
apapun walaupun mereka tetapi masuk kantor atau pabrik
3.
Satyagraha merupakan gerakan rakyat India untuk tidak bekerja
sama dengan pemerintah kolonial Inggris.
4.
Swadesi merupakan gerakan rakyat India untuk memakai
barang-barang buatan negeri sendiri. Selain itu adanya pendidikan Santiniketan
oleh Rabindranath Tagore
b) Gerakan Kebangsaan Filipina
Digerakkan oleh Jose Rizal dengan tujuan untuk mengusir
penjajah bangsa Spanyol di Wilayah Filipina. Jose ditangkap tanggal 30
September 1896 dijatuhihukuman mati. Akhirnya dilanjutkan Emilio Aquinaldo yang
berhasil memproklamasikan kemerdekaan Filipina tanggal 12 Juni 1898 tetapi
Amerika Serikat berhasil menguasai Filipina dari kemerdekaan baru
diberikan Amerika Serikat pada 4 Juli 1946.
c) Gerakan Nasionalis Rakyat Cina
Gerakan ini dipimpin oleh Dr. Sun Yat Sen, yang
mengadakan pembaharuan dalam segala sektor kehidupan bangsa Cina. Dia menentang
kekuasaan Dinasti Mandsyu. Dasar gerakan San Min Chu I:
1.
Republik
Cina adalah suatu negara nasional Cina
2.
Pemerintah
Cina disusun atas dasar demokrasi (kedaulatan berada di tanggan rakyat)
3.
Pemerintah
Cina mengutamakan kesejahteraan sosial bagi rakyatnya.
Apa yang
dilakukan oleh Dr. Sun Yat Sen sangat besar pengaruhnya terhadap pergerakan
rakyat Indonesia. Terlebih lagi
setelah terbentuknya Republik Nasionalis Cina (1911)
d) Pergerakan Turki Muda (1908)
Dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha menuntut pembaharuan
dan modernisasi di segala sektor kehidupan masyarakatnya. Ia ingin agar dapat
mengembangkan negerinya menjadi negara modern. Gerakan Turki Muda ini banyak
mempengaruhi munculnya pergerakan nasional di Indonesia.
e) Pergerakan Nasionalisme Mesir
Dipimpin oleh Arabi Pasha (1881-1882) dengan tujuan
menentang kekuasaan bangsa Eropa terutama Inggris atas negeri Mesir. Adanya
pandangan modern dari Mesir yang dikemukakan oleh Muhammad Abduh mempengaruhi
berdirinya organisasi-organisasi keagamaan di Indonesia seperti Muhammaddiyah.
Intinya dengan gerakan kebangsaan dari berbagai negara
tersebut mendorong negara-negara lain termasuk Indonesia untuk melakukan hal
yang sama yaitu melawan penjajahan dan kolonialisme di Negaranya.
c. Munculnya Paham-paham baru
Munculnya paham-paham baru di luar negeri seperti
nasionalisme, liberalisme, sosialisme, demokrasi dan pan islamisme juga menjadi
dasar berkembangnya paham-paham yang serupa di Indonesia. Perkembangan
paham-paham itu terlihat pada penggunaan ideologi-ideologi (paham) pada
organisasi pergerakan nasional yang ada di Indonesia.
B.
Perwujudan Paham dalam Arti Liberalisme
Paham liberalisme merupakan paham yang mengutamakan
kebebasan dan kemerdekaan individu.
Dalam bidang ekonomi dituntut adanya ekonomi bebas tanpa
campur tangan pemerintah dan dalammenentukan kebutuhan adalah hak milik
swasta. Sebagai pahlawan liberalisme adalah ekonomi dari Inggris, Adam Smith dalam bukunya ”Wealth
of Nation”1776. Pendapatnya, kesejahteraan umum dapat dicapai Apabila
diberikan kebebasan kepada setiap individu untuk berusaha tanpa campur tangan
dari pihak pemerintah.
Perwujudan liberalisme dalam berbagai bentuk,
Politik,
Terbentuknya parlemen sebagai lembaga pemerintahan rakyat, tempat rakyat
menyalurkan hak-hak politiknya.
Ekonomi, Adanya
kebebasan berusaha seluas-luasnya bai kalaaaga swasta, dan pemerintah dilarang
campur taaga dalam urusa ekonomi, persaingan bebas.
Agama, Adanya
pandangan bahwa agama adalah urusan pribadi seseorang. Pihak lain dilarang
untuk mencampurinya, sebab urusan agama adalah urusan menyangkut urusan
individu dengan Tuhan.
Pers dan Sastra, Adanya kebebasan bai setiap orang untuk mengeluarka
pendapat daa tulisannya baik melalui tulisan maupun lisan.
C.
Latar
Belakang dan Penganjur Sosialisme
Sosialisme muncul
sebagai paham ekonomi dan kemasyarakatan pada akhir abad ke-18 dan awal abad
ke-19 M di Eropa. Sosialisme, seperti telah dikemukakan, mula-mula muncul
sebagai sebagai reaksi terhadap kondisi buruk yang dialami rakyat di bawah
sistem kapitalisme liberal yang tamak dan murtad. Kondisi buruk terutama
dialami kaum pekerja atau buruh yang bekerja di pabrik-pabrik dan pusat-pusat
sarana produksi dan transportasi. Sejumlah kaum cendekiawan muncul untuk
membela hak-hak kaum buruh dan menyerukan persamaan hak bagi semua lapisan,
golongan dan kelas masyarakat dalam menikmati kesejahteraan, kekayaan dan
kemakmuran. Mereka menginginkan pembagian keadilan dalam ekonomi Di antara
tokoh-tokoh awal penganjur sosialisme dapat disebut antara lain: St. Simon
(1769-1873), Fourisee (1770-1837) , Robert Owen (1771-1858) dan Louise Blane
(1813-1882). Setelah itu baru muncul tokoh-tokoh seperti Proudhon, Marx,
Engels, Bakunin dan lain sebagainya. St. Simon dipandang
sebagai bapak sosialisme karena dialah orang pertama yang menyerukan perlunya
sarana-sarana produksi dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah/negara. Gagasannya
merupakan benih awal lahirnya sistem Kapitalisme Negara (state capitalism).
D.
Kondisi
yag Memengaruhi Terciptanya Demokrasi
Demokrasi sebagai suatu sistem pemerintahan yang mengakui
hak segenap anggota masyarakat untuk ikut memengaruhi keputusan politik baik
langsung atau tidak langsung. Kondisi yang memengaruhi terciptanya demokrasi
adalah:
1)
Adanya kesepakatan bersama dalam masalah yang fundamental
2)
Upaya yang memungkinkan kebebasan politik tumbuh di tengah
negara
Demokrasi mula-mula
diterapkan di Yunani Kuno yakni demokrasi langsung, kemudian berkembang ke
negara Eropa lainnya kemudian juga ke Indonesia. Jenis demokrasi ada 4, yaitu:
1)
Demokrasi parlementer
2)
Demokrasi pemisahan kekuasaan
3)
Demokrai presidensial
4)
Demokrasi melalui referendum
Seorang cendekiawan dari
Inggris yang memperjuangkan demokrasi adalah Jihn Locke 1632-1704, dalam
bukunya berjudul ”Two Treaties on Government”, John Locke
membenarkan perjuangan rakyat Inggris menentang kekuasaan mutlak raja. Menurut
John Locke pemerintah hanyalah alat yang dibentuk untuk menjamin kepentingan
rakyat terhadap politis, mencakup hak individu, hak politik, hak atas
kebebasan, dan hak milik. Demokrasi merupakan hal yang dinamis maju, sebab
negara selain mengurus kepentingan bersama juga bertanggung jawab atas
kesejahteraan rakyatnya. Dalam demokrasi menuntut adanya:
1) UUD
2) Pemilu
3) Kemerdekaan pers
4) Kemerdekaan berbicara, berkumpul, dan mengemukakan
pendapat
5) Kebebasan beragama.
E.
Arti Mengenai Paham Pan-Islamisme
Pan-Islamisme
merupakan sebuah faham yang dirumuskan oleh tokoh Islam Jamaluddin Al-Afghani
dari Afghanistan pada akhir abad ke-19. Pada dasarnya, pan-islamisme merupakan
sebuah cita-cita manifestasi dari prinsip-prinsip Islam mengenai pentingnya
persatuan dan kesatuan antara umat Islam di seluruh dunia, atau lazim disebut
dengan istilah al-wahdah al-Islamiyyah atau al-ittihad
al Islamiyyah. Prinsip tersebut melihat bahwa umat Islam merupakan
sebuah entitas yang utuh dan universal dari seluruh penjuru dunia, tanpa
kecuali. Persatuan Islam yang dicanangkan oleh paham pan-islamisme ini
mengeliminasi adanya perbedaan bahasa, etnis, atau bidaya yang terdapat di
dalam masyarakat Islam di seluruh dunia. Akan tetapi, cita-cita dari paham
pan-islamisme untuk mewujudkan sebuah al-jama’ah al-Islamiyyah (persatuan
umat Islam) mendapat halangan. Hal itu karena pada akhir abad ke-19 dan awal
abad ke-20, negara-negara Islam atau negara-negara yang mayoritas berpenduduk
umat Islam sedang dilanda bencana kolonialisme dan imperialisme dari
bangsa-bangsa Barat.
Paham tentang penyatuan dunia Islam yang menjadi inti
dari pan-Islamisme, menjadi lebih tegas pada pemikiran Jamaluddin Al Afghani.
Ide Pan-Islamisme erat kaitannya dengan
kondisi abad ke-19. pada abad ini terjadi kemunduran di negara Islam,
sebaliknya di negara Barat terjadi kemajuan disertai pengembangan kekuasaan
(penjajahan). Jamaluddin melihat penjajahan terhadap negara Islam ini harus
dilawan apabila mereka bersatu. Contoh campur tangan Inggris di Afghanistan,
Mesir, Irak, dan Iran. Hal ini menambah keyakinan bahwa Islam harus bersatu,
upaya penyatuan dunia Islam ini disebut Pan-Islamisme. Pan Islamisme sebagai
ide telah memperoleh dukungan hampir semua pemimpin Islam tokoh intelektual.
Pan-Islamisme memberi inspirasi bagi negeri-negeri Islam untuk mengadakan
gerakan nasional bagi negaranya dalam melawan penjajahan
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Karena
adanya faktor pendukung tersebut maka di Indonesiapun mulai muncul semangat nasionalisme.
Semangat nasionalisme ini digunakan sebagai ideologi/paham bagi organisasi
pergerakan nasional yang ada.
Dengan Nasionalisme dijadikan sebagai ideologi maka akan
menunjukkan bahwa suatu bangsa memiliki kesamaan budaya, bahasa, wilayah serta
tujuan dan cita-cita. Sehingga akan merasakan adanya sebuah kesetiaan yang
mendalam terhadap kelompok bangsa tersebut.
B.
Saran
Diharapkan,
dengan adanya paham-paham baru tersebut yang meliputi Nasionalisme, Liberalisme,
Sosialisme, Demokrasi, dan Pan-Islamisme bangsa Indonesia dapat merubah menjadi
bangsa yang maju.
DAFTAR
PUSTAKA
Alfian, Magdalia. 2007. Sejarah untuk SMA dan MA Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Sosial;
Erlangga.
Widiastuti, Sri dan Ismawati Nursiwi. KTSP
2006. LKS Sejarah untuk SMA dan MA Kelas
XI Program Ilmu Pengetahuan Sosial; Viva Pakarindo
Lain-lain :
Wikipedia,
2015 Sejarah Nusantara http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Nusantara_%281602-1800%29
Adisanjaya24, 2010. Paham - Paham Baru Bangsa Indonesia.
batarahutagalung , 2006. Voc Verenigde Compagnie
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan berkomentar yang baik yah ?